Rabu, 18 Maret 2009

SHOLAWAT NARIYAH, SHOLAWAT CINTA DAN CITA-CITA.

Sholawat nariyah merupakan rangkaian sholawat dari Maghribi. Konon, berkat bimbingan Rasulullah , Syekh Imam Muhammad Abdul Wahab At-Tazi Al-Maghribi, seorang wali yang tinggal di Maroko pada abad pertengahan merangkai sholawat ini.
Ada banyak nama yang diberikan pada sholawat ini. Diantaranya, sholawat nariyah, yang dipopulerkan oleh penduduk Maghribi, berarti api, karena sifatnya yang mustajab. Segala hajat akan segera terkabul, laksana jerami terbakar kobaran api. Sholawat ini juga dinamakan Tafrijiyyah, yang berarti melapangkan kesulitan; Kamilah, yang sempurna, kata ini dikutip dari isi sholawat ini sendiri. At-Taziyah, diambil dari nama perangkai pertamanya. Qurthubiyyah, diambil dari nama Imam Qurthubi, sebagai salah satu nara sumber yang paling banyak meriwayatkan sholawat nariyah, demikian menurut Sayyid Muhammad Haqqin Nazili dan Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhani dalam kitabnya, Afdhalus Sholawat 'ala Sayyadis Sadat ( Sholawat-sholawat utama atas pembuka sekalian junjungan ).
Ada banyak metode atau tata cara untuk mengamalkan sholawat nariyah ini, sebagaimana yang yang diajarkan para ulama. Namun yang mu'tamad , cukup kuat untuk menjadi pegangan , adalah yang diriwayatkan oleh empat ulama besar , yaitu Imam Qurthubi , Imam Sanusi , Imam At-Tunisi , dan Imam Dinawari. Atau, sebagaimana yang diajarkan Sayyid Muhammad Haqqi An-Nazili , Syekh Muhammad At-Tunisi , Syekh Maghribi , Sayyid Zen Al-Makki , dan Syekh Muhammad Sanusi , yaitu dengan membacanya sebanyak 4.444 kali dalam satu waktu, sebagaimana diajarkan oleh KH.Ahmad Sufyan Miftahul Arifin , kepada penulis.
Lebih afdholnya , bilangan tersebut diselesaikan oleh satu orang. Namun , apabila terasa berat, jumlah bilangan 4.444 kali itu bisa juga dibaca secara bersama-sama ( kolektif ). Adapun bilangan khusus juga diajarkan oleh ulama salaf pemberi ijazah sholawat nariyah. Syekh Muhammad At-Tunisi berkata," Barangsiapa yang istiqomah mengamalkan sholawat nariyah 11 kali setiap harinya , baginya seakan-seakan rezeki itu turun dari langit dan tumbuh dari perut bumi."
Sedangkan Imam Ad-Dinawari mengajarkan," Barangsiapa membaca sholawat nariyah 11 kali setiap habis sholat fardhu , dan menjadikan rutinitas wiridnya , rezekinya tiada akan putus , dan ia akan memperoleh kedudukan yang tinggi. Jika mendawamkannya sebanyak 41 kali sesudah sholat subuh , Insya Allah tercapai keinginannya. Jika melanggengkan membaca sebanyak 100 kali setiap hari , akan tercapai maksudnya bahkan lebih dari yang diinginkannya. Jika diamalkan sebanyak jumlah rasul , yakni 313 kali , akan terbuka segala rahasia baginya. Dan, jika membacanya 1.000 kali , setiap hari akan diperoleh sesuatu yang sangat luar biasa , yang tidak bisa dirasakan panca indra - bersifat spiritual atau rohaniyah."
Selain bilangan 4.444 kali , Imam Qurthubi juga mengatakan," Barangsiapa yang istiqomah membaca sholawat nariyah 41 kali atau 100 kali , Allah akan melapangkan jalan atas kesulitannya, mengusir kesedihannya , memudahkan urusannya , menerangi hatinya menurut kadar imannya,..... ia akan diselamatkan dari berbagai musibah , kelaparan , dan kemiskinan , dicintai oleh semua mahluk , dan dikabulkan doanya." ......... Insya Allah.. Wallahu A'lam.


Diambil dari berbagai SUMBER yang di SARI kan.
Oleh : Ahmad Marzuki.

TAFSIR SINGKAT AYAT SHOLAWAT

'' Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai , orang-orang yang beriman , bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.''
( QS. al-Ahzab : 56 )


PENJELASAN.

Ayat diatas ( baca : terjemahnya ) merupakan bentuk penghormatan Allah SWT , sekaligus mengisyaratkan legitimasi Allah SWT kepada eksistensi Rasul pilihan-Nya, Nabi Muhammad SAW. Kata ''an-Nabi'' dalam pengertian diatas , menurut pakar tafsir adalah sosok Nabi Muhammad SAW.
Pada bagian pertama ayat tersebut, Allah SWT memberitakan kepada umat manusia , bahwa Dia dan para malaikat-Nya bersholawat ( memberikan rahmat dan penghormatan ) kepada Nabi Muhammad SAW. Bahkan pada bagian kedua , tidak pada pemberitaan saja, tapi melanjutkan dengan perintah langsung kepada orang-orang yang beriman agar bersholawat dan mengucapkan salam hormat kepada Nabi Muhammad SAW.

MAKNA SHOLAWAT DAN SALAM.

Arti kata ''sholat'' ( baca: sholawat ) , menurut para pakar tafsir termasuk Ibnu Abbas ; bila datang dari Allah SWT adalah curahan limpahan rahmat-Nya, dan bila datang dari malaikat adalah memohonkan ampunan , sedangkan bila datang dari manusia merupakan doa untuk mendapatkan limpahan rahmat. Adapun arti kata'' salam'' kepada Nabi adalah penghormatan dan menampakkan kemuliaan Nabi dengan melaksanakan ajarannya.
Dalam perintah pada bagian kedua ayat diatas ,Allah SWT menyebut kata ''salam'' dalam bentuk perintah ( amar), yaitu ''wasallimuu''dan juga dalam bentuk kata dasar ( mashdar ) yaitu'' tasliima'' untuk maksud memperkuat perintah ( taukid ). Sedangkan perintah bersholawat hanya dengan satu kata ''shollu 'alaihi'' tanpa taukid, karena sudah diawali dengan kata sholawat dalam bentuk berita yaitu ''yusholluna''. Kalimat bentuk berita tentu lebih memiliki fungsi taukid. Maknanya, kita diperintahkan bersholawat kepada Nabi, karena AllahSWT dan para malaikat-Nya juga bersholawat kepada Nabi.

HUKUM BERSHOLAWAT KEPADA NABI.

Menurut Ibnu Abdil Barri bahwa Ulama telah bersepakat ( Ijma' ), bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW hukumnya wajib atas tiap-tiap orang Islam, laki-laki maupun perempuan.

Perbedaan pendapat dikalangan Ulama hanya dalam soal seberapa banyak sholawat yang harus diucapkan . Menurut al-Qurthubi bersholawat wajib dilakukan sedikitnya satu kali dalam seumur hidup. Dan Sunnah Mu'akkadah ( mendekati wajib ) memperbanyak sholawat kepada Nabi di setiap waktu dan kesempatan. Sedangkan menurut Imam Syafi'i bersholawat kepada Nabi wajib hukumnya hanya setiap dalam sholat fardhu , saat duduk setelah membaca tasyahud ( tahiyyat ) akhir. Bahkan, menurut As-Sakhawi bersholawat kepada Nabi wajib hukumnya pada setiap nama Nabi disebut atau di ucapkan, baik oleh diri pribadi atau orang lain.

HIKMAH BERSHOLAWAT.

Sholawatnya para malaikat dan orang-orang mu'min kepada Nabi merupakan bentuk penghormatan dan memuliakan kedudukan Nabi . Dengan demikian, berarti kita telah mengikuti apa yang dilakukan Allah SWT terhadap Nabi-Nya. Di sisi lain, sebagai bentuk pengimbangan terhadap hak-hak Nabi atas semua mahluk . Sebab Nabi adalah perantara terbesar dari AllahSWT sehingga setiap nikmat bisa sampai kepada para mahluk. Maka sewajarnya dan seharusnya kita melakukan balas budi kepada pembawa nikmat ( Nabi Muhammad SAW ) dengan cara bersholawat kepadanya.

diambil dari berbagai SUMBER yang di SARI kan. Oleh: Ahmad Marzuki.